
Long Covid-19 juga dikenal dengan istilah Post COVID Syndrome/Long haulers/Post COVID-19 Syndrome/Post Acute Sequelae of SARS CoV-2 Infection (PASC).
- Setelah sembuh dari COVID-19, seringkali para penyintas masih menalami gejala COVID-19 yang menetap.
- Pemulihan pascainfeksi COVID-19 bervariasi pada setiap individu.
- Waktu pemulihan rata-rata sekitar 2-3 minggu, namun 1 dari 5 orang mengalami gejala menetap hingga 5 mingu, bahkan sampai dengan 12 minggu atau lebih terlepas dari tingkat keparahan penyakitnya.*
*Referensi: Siti CM, Dian MS, Anisatussholihah, Andri S, Rehabilitasi Long COVID-19 (Disertai Tips untuk Penyandang Disabilitas Penyintas COVID-19); CV. Read Octopus, Jakarta, 2022. ISBN: 978-623-7878-05-6
Apa saja gejala Long COVID-19?
Kelelahan
- Kelelahan merupakan gejala terbanyak pada Long COVID-19.
- Kelelahan dapat menetap hingga 100 hari sejak gejala awal COVID-19 akut. Belum terdapat penelitian mengenai intervensi farmakologis atau nonfarmakologis pada kelelahan setelah COVID-19.
Sesak Napas
Pasien yang sembuh dari COVID-19 mengalami penurunan fungsi paru sebesar 20-30% dan gangguan pertukaran oksigen sehingga kesulitan dalam bernapas terutama saat beraktivitas.Batuk
Kekakuan sendi dan nyeri
- Keluhan ini sering terjadi pada pasien COVID-19 berat yang dirawat dengan tirah baring (bed rest) lama yang menyebabkan penurunan kekuatan otot 10-15% tiap minggunya.
- Penurunan kekuatan otot dapat menurangi pergerakan sendi sehingga menimbulkan kekakuan dan nyeri.
Gangguan kognisi (Gangguan yang mempengaruhi kemampuan berpikir)
- Gangguan fungsi ini dapat disebabkan karena infeksi virus langsung pada susunan saraf pusat atau karena kekurangan oksigen dalam darah (hipoksemia).
- Keluhan dapat berupa gangguan memori dan fungsi eksekutif (kontrol diri, memori kerja, fleksibilitas mental).
Mengapa beberapa orang mengalami long COVID-19?
Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti mengapa terjadi pemulihan berkepanjangan. Faktor yang diduga menyebabkan terjadinya Long COVID-19 di antaranya:- Faktor genetik
- Kerusakan organ akibat COVID-19
- Kegagalan organ akut
- Respons imun terhadap virus dan sifat virus itu sendiri
- Sindrom dekondisi (berkurangnya fungsi anatomi dan fisiologi)
- Faktor psikis seperti stres post trauma.
Apa yang saya harus lakukan jika mengalami Long COVID-19?
- Latihan untuk masalah gangguan fungsi pernapasan
- Latihan untuk mengelola batuk
- Manajemen kelelahan
- Latihan otot anggota gerak untuk aktivitas
- Mengelola diet Post-COVID-19
- Mengelola dampak emosional